Selasa, 01 Mei 2012

Seputar Kondom


  • LAKI-LAKI
Rasanya semua orang sudah tahu alat kontrasepsi bernama kondom. Selain untuk mencegah kehamilan, sekarang fungsi kondom meningkat untuk mencegah penularan penyakit kelamin atau penyakit HIV/AIDS. Tapi, tahukah Anda bagaimana awal mula ditemukannya kondom?

Masih belum jelas dari mana kata "kondom" berasal. Ada yang menduga kata itu berasal dari sebuah kota bernama Condom yang terletak di provinsi Gascony, sebelah barat daya Perancis. Pria-pria dari kota Condom ini terkenal dengan sifatnya yang menyukai seks, kurang sabar, dan gampang marah, kurang lebih seperti karakter tokoh Cyrano de Bergerac dalam drama karya sutradara Edmond Rostrands.

Pendapat lain mengatakan kata kondom diambil dari nama Dr.Condom, seorang dokter asal Inggris yang bergelar Pangeran. Pada pertengahan tahun 1600, ia yang mula-mula mengenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin.

Menurut Charles Panati, dalam bukunya Sexy Origins and Intimate Things, sarung untuk melindungi penis telah dipakai sejak berabad silam. Sejarah menunjukkan orang-orang Roma, mungkin juga Mesir, menggunakan kulit tipis dari kandung kemih dan usus binatang sebagai "sarung".
Kondom primitif itu dipakai bukan untuk mencegah kehamilan tapi menghindari penyakit kelamin. Untuk menekan kelahiran, sejak dulu pria selalu mengandalkan kaum perempuan untuk memilih bentuk kontrasepsi.

Adalah Gabriello Fallopia, dokter dari Italia yang hidup di abad ke-17 yang pertama kali menjelaskan dua tabung pipih yang membawa sel telur dari ovarium ke uterus. Ia dikenal sebagai "bapak kondom" karena pada pertengahan tahun 1500 ia membuat sarung linen yang berukuran pas (fit) di bagian penis dan melindungi permukaan kulit. Penemuannya ini diuji coba pada 1000 pria dan sukses.

Kondom di abad 17 berbentuk tebal dan dibuat dari usus binatang, selaput ikan atau bahan linen yang licin. Namun karena kondom dipandang mengurangi kenikmatan seksual dan tidak selalu manjur mencegah penularan penyakit (akibat penggunaan berulang kali tanpa dicuci), kondom pun menjadi tidak populer dan jadi bahan diolok-olok. Seorang bangsawan Perancis bahkan menyebut kondom sebagai "tameng melawan cinta, sarung pelindung dari penyakit".

Meski begitu, kondom tetap dipakai karena pada masa itu banyak pria yang khawatir tertular penyakit kelamin. A Classical Dictionary of the Vulgar Tongue yang terbit di London tahun 1785 menyebut kondom sebagai "usus kambing kering yang dipakai pria dalam hubungan seks untuk mencegah penularan penyakit".

Bentuk kondom pun makin lama semakin disesuaikan agar tujuan "aman dan nyaman" tercapai. Setelah era usus kambing, beberapa bahan pun dicoba untuk membuat kondom:

- Kondom karet
Sarung yang dibuat dari karet tervulkanisir muncul di tahun 1870. Masyarakat kemudian hanya menyebut sarung tersebut "karet". Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.

- Kondom latex
Jauh lebih tipis, steril, dan hanya sekali pakai, kondom generasi terbaru ini mulai diperkenalkan tahun 1930-an. Beberapa kondom pun didesain dalam bentuk lonjong dan efek menggelitik untuk kepuasan wanita. Kondom ini pun sudah memiliki tudung untuk menampung sperma sehingga lebih nyaman bagi pria dan aman untuk wanita.

- Kondom polyuretan
Ini merupakan versi terakhir dari kondom. Bahannya lebih tipis dari latex, lebih kedap dan anti bocor, serta memiliki pelumas. Kondom baru ini dianggap ideal untuk pria dan aman untuk wanita yang alergi terhadap latex. Kondom merupakan alat penghambat atau dinding pencegah terjadinya pertukaran cairan yang berasal dari dalam tubuh. Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama. Jika anda suka berganti-ganti pasangan atau terlibat hunungan seks dengan lebih dari satu pasangan, kondom adalah alat perlindungan yang baik. Dengan penggunaan kondom berarti 10000 kali lebih terlindung daripada tidak menggunakannya. Pastikan bahwa kondom tersebut berkualitas baik, berstandar mutu internasional dan perhatikan pula tanggal kadaluwarsa kondom saat hendak menggunakannya.

Apa yang perlu diperhatikan tentang penggunaan kondom ? Jangan menggunakan kondom bila kemasan rusak, warnanya pudar, kering atau lengket dan bila anda meragukan kualitasnya. Jangan menyimpan kondom di dalam dompet atau saku belakang celana anda, karena kondom bisa rusak. Jaga kondom agar tidak terkena sinar matahari langsung, simpanlah di tempat yang sejuk dan kering. Dan yang terpenting, jangan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak seperti body lotion, vaseline atau baby oil karena dapat menyebabkan kondom rusak atau robek. Pakailah pelumas yang berbahan dasar air.
 
Meski terlihat mudah dan sepele, ternyata tidak semua pria dan wanita selalu dapat memakai kondom dengan benar saat berhubungan intim. Padahal, jika digunakan dengan benar, kondom dapat mencegah kemungkinan kehamilan sampai 98 persen dan mencegah penyakit menular seksual.

Para peneliti dari Indiana University Amerika Serikat belum lama ini melakukan kajian terhadap  50 studi tentang penggunaan kondom dalam kurun waktu 16 tahun terakhir. Hasil riset tersebut menemukan sejumlah daftar kesalahan yang sering dilakukan pasangan saat menggunakan kondom. Berikut ini adalah 15 daftar kesalahan penggunaan kondom seperti dilansir MensHealth:

1. Telat pakai kondom

Penelitian menunjukkan bahwa antara 17 hingga 51,1 persen pria baru memakai karet kondom setelah melakukan hubungan seks. Hal ini tentu akan mengurangi efektivitas fungsi kondom terutama dalam mencegah penularan penyakit seksual.

2. Melepas kondom saat masih berhubungan seks
Hasil temuan memperlihatkan, antara 13,6 hingga 44,7 persen dari relawan yang terlibat dalam peneltian mengaku melepas kondom sebelum selesai melakukan hubungan intim.

3. Membuka sepenuhnya gulungan kondom sebelum dipakai
Fakta penelitian menunjukkan, ada sekitar 2,1 - 25,3 persen peserta penelitian yang mengaku sudah lebih dulu membuka gulungan kondom sepenuhnya sebelum melakukan hubungan seks.4. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom

Laporan menunjukkan, ada sekitar 24,3-45,7 persen pria lupa untuk menyisakan ruang di ujung kondom sebagai tempat untuk cairan sperma.

5. Tidak mengeluarkan udara dari dalam kondom

Hasil survei juga menemukan bahwa sebanyak 48,1 persen perempuan dan 41,6 persen pria tidak menekan atau mengeluarkan udara yang ada di dalam ujung kondom sebelum digunakan.

6. Kondom terbalik

Antara 4 dan 30,4 persen dari peserta studi dilaporkan salah dalam mengenakan kondom, tetapi kemudian mereka membaliknya lagi dan tetap melanjutkan pemakaian kondom tersebut.

7. Gagal membuka gulungan kondom dengan sempurna
Ketika peneliti melacak lagi hubungan seks terakhir yang dilakukan peserta studi, diketahui ada  sekitar 11,2 persen perempuan dan 8,8 persen pria mulai melakukan hubungan seksual sebelum gulungan kondom terpakai sempurna.

8. Terkena benda tajam


Diketahui ada sekitar 2,1 sampai 11,2 persen pria telah membuka bungkus kondom menggunakan benda tajam. Permasalahannya adalah apabila benda yang Anda gunakan cukup tajam untuk merobek bungkus kondom, maka ada kemungkinan kondom akan ikut tersobek.

9. Tidak jeli melihat kerusakan kondom
Saat membuka kondom dari kemasannya, 82,7 persen perempuan dan 74,5 persen pria melaporkan bahwa mereka gagal untuk memeriksa kerusakan kondom sebelum digunakan. Apa yang harus dilakukan? Pastikan bungkus kondom tidak dalam kondisi robek dan lihat tanggal kedaluwarsa.

10 Tak menggunakan pelumas
Antara 16 persen dan 25,8 persen orang melaporkan telah menggunakan kondom tanpa pelumas. Mengapa ini bisa menjadi masalah? Karena, jika Anda berhubungan seks untuk jangka waktu lama, kondom tersebut lebih mungkin untuk robek jika tidak memakai pelumas.

11. Komplikasi pelumas
Sekitar 3,2 persen wanita dan 4,7 persen pria dilaporkan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak dengan kondom lateks. Pelumas dengan bahan dasar tersebut justru akan melemahkan lateks, yang dapat membuat kondom rentan terhadap kerusakan.

12. Salah menarik kondom

Hampir 31 persen pria dan 27 persen wanita melaporkan bahwa pasca melakukan hubungan seks, mereka gagal untuk menarik kondom setelah ejakulasi.

13. Menggunakan kondom secara berulang
Riset menemukan, antara 1,4 hingga 3,3 persen orang menggunakan kondom bekas pakai. Kondom yang sama digunakan setidaknya dua kali selama melakukan hubungan seksual.

14 Salah penyimpanan


Temuan menunjukkan, antara 3,3 hingga 19,1 persen peserta yang terlibat dalam studi menyimpan kondom di tempat yang tidak sesuai sebagaimana yang tertera pada kemasan. Hindari untuk menyimpan kondom di dompet dan jangan simpan di tempat yang terkena sinar matahari.

15. Tidak memakai kondom sama sekali


Kesalahan yang terakhir ini sebenarnya bukan bagian dari penelitian. Tetapi, tidak ada salahnya untuk ditambahkan dalam daftar. Menurut survei terbaru dari National Survey of Sexual Health and Behavior di Amerika Serikat, hanya 45 persen pria usia 18-24 tahun yang menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan. Bahkan, survei juga menemukan hanya 29,3 persen pria berusia 25-34 tahun yang memakai kondom dan hanya 21,3 persen pria usia 35-44 tahun yang menggunakan kondom.
Di bawah ini, adalah cara pemakaian kondom pria.
  • Tahap 1
Gambar cara pakai kondom pria 1Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.
  • Tahap 2
Gambar cara pakai kondom pria 2Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
  • Tahap 3
Gambar cara pakai kondom pria 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke dalam kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
  • Tahap 4
Gambar cara pakai kondom pria 4
Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
  • Tahap 5
Gambar cara pakai kondom pria 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom dari pasangan Anda.
  • Tahap 6
Gambar cara pakai kondom pria 6
Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.



  • PEREMPUAN
Kondom wanita anti-perkosaan adalah penemuan Sonette Ehlers, seorang wanita dari Afrika Selatan untuk mencegah tindak permerkosaan terhadap wanita. Pemerkosaan dicegah dengan cara menjepit penis penyerang, melukai dan membuatnya tidak berdaya.
Alat ini berbentuk kantong dari latex yang diberi duri-duri logam mikroskopis yang mengarah ke dalam, dan dipakai di dalam vagina seorang wanita seperti layaknya sebuah tampon. Bila seorang pemerkosa berusaha memperkosa wanita pemakai, penis pemerkosa akan terluka oleh duri mikroskopis di dalam kondom tadi dan menyebabkan rasa sakit. Ini dianggap akan menyebabkan sang pemerkosa mengurungkan niatnya untuk memerkosa dan memberikan waktu yang memadai buat korban untuk melarikan diri.
Setelah itu, kondom akan tetap melekat pada tubuh si penyerang dan hanya dapat dilepaskan dengan operasi kecil.
Selain fungsi khusus di atas, kondom wanita ini juga akan berfungsi seperti kondom wanita biasa, mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular.
Kondom ini diperkenalkan pada tanggal 31 Agustus 2005 di Afrika Selatan, di mana banyak kasus perkosaan terjadi. Produksi akan mulai tahun berikutnya bila kritik dapat diredam. Sang penemu berharap produk ini akan dipasarkan pada akhir 2006 dengan nama dagang Rapex.

Kondom wanita kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh perempuan, berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan wanita. Kondom wanita berfungsi untuk mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyakit menular seksual. Kondom wanita memiliki dua ujung di mana ujung yang satu yang dimasukkan ke arah rahim tertutup dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke arah luar terbuka.
Cara kerja kondom wanita sama dengan cara kondom lelaki, yaitu mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan maupun efek samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom lelaki. Tingkat efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar.
Adapun cara pemakaian kondom wanita, adalah sebagai berikut:
  • Tahap 1
Gambar kondom wanita 1
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
  • Tahap 2
Gambar kondom wanita 2
Sebelum hubungan seksual, perhatikan kondom wanita. Kondom wanita punya ring yang lebar (outer ring) untuk bagian luar dan ring yang kecil (inner ring) untuk bagian dalam.
  • Tahap 3
Gambar kondom wanita 3
Pegang inner ring kondom, lalu tekan dengan ibu jari pada sisi ring, dan dengan jari lain pada sisi yang berseberangan, kemudian tekan sehingga sisi ring yang berseberangan akan bersentuhan dan bentuk inner ring menjadi lonjong.
  • Tahap 4
Gambar kondom wanita 4
Atur posisi yang nyaman. Posisi dapat dilakukan secara berdiri satu kaki di atas kursi, jongkok maupun berbaring.
  • Tahap 5
Gambar kondom wanita 5
Gambar kondom wanita 6
Gambar kondom wanita 7
Masukkan inner ring ke dalam vagina dengan hati-hati. Sewaktu kondom masuk ke dalam vagina, gunakan jari telujuk untuk menekan inner ring lebih jauh ke dalam vagina. Pastikan kondom jangan sampai berputar, dan outer ring (ring yang besar) tetap berada di luar.
  • Tahap 6
Gambar kondom wanita 8
Berikan sedikit minyak pelicin pada penis atau bagian dalam kondom. Bantu penis masuk ke dalam kondom.
  • Tahap 7
Gambar kondom wanita 9
Gambar kondom wanita 10
Pasca coitus, keluarkan kondom secara hati-hati dengan memutar bagian outer ring untuk menjaga air mani yang tertampung di dalam kondom tidak tumpah. Keluarkan kondom secara hati-hati. Buang kondom bekas pakai ke tempat yang aman (tempat sampah). Jangan buang di toilet.


 SALAM SEHAT
FORPENKES SEHATI,,,..
 

Botol Plastik dan Styrofoam


Penyebab kanker payudara salah satunya diidentifikasi karena meminum minuman pada botol plastik yang sudah dipakai berkali-kali. Dan yang paling berbahaya adalah ketika air dalam botol plastik tersebut berada di dalam mobil. Hawa panas dalam mobil dapat menyebabkan racun bahan kimia dari plastik keluar dan bercampur pada air dalam botol plastik yang ditinggalkan di dalam mobil. Namun hawa panas tidak hanya pada mobil saja, jangan pernah membuat minuman panas dengan gelas plastik. Hal ini juga dapat melarutkan racun dalam bahan plastik tersebut larut dalam air. Gejala yang terjadi ketika meminum minuman panas dalam gelas plastik adalah akan merasa sedikit pusing. Di jaman serba instan sekarang ini, ada pula makanan dalam kemasan styrofoam. Sebisa mungkin jangan langsung menyeduh dengan air panas dengan menggunakan styrofoam. Hal tersebut diketahui juga menjadi penyebab kanker payudara.

Kebiasaan meminum dengan botol plastik sangat tidak dianjurkan dan dapat mengganggu kesehatan. Bahan botol plastik yang disebut juga Polyethylene Terephthalate atau PET mengandung zat-zat karsinogen. Oleh karena itu tidak aman jika digunakan berkali-kali. Apalagi dicuci ulang dan ditempatkan di dekat sinar matahari. Hal tersebut dapat membuat zat karsinogen masuk ke dalam air dalam botol plastik tersebut. Kalau ingin memakai botol air minum lebih baik memilih yang memang dapat digunakan untuk pemakaian ulang.

Untuk kasus makanan dengan menggunakan styrofoam atau polystyrene memang sangat berbahaya. Residu yang dihasilkan oleh Styrofoam dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Styrofoam sangat tidak dianjurkan.



Kesimpulannya adalah berhati-hatilah dalam mengkonsumsi bahan makanan dan minuman dalam botol plastik dan styrofoam. Informasi ini semoga dapat menyelamatkan hidup kita. Jika artikel Botol Plastik dan Styrofoam ini bermanfaat share informasi ini kepada keluarga, teman dan kerabat yang anda sayangi. Semoga kita sehat selalu. SALAM SEHAT..

FORPENKES SEHATI.....

 

Jangan remehkan kesemutan


Kesemutan merupakan sebuah gejala gangguan pada fungsi saraf atau aliran darah seseorang. Terjadilah perubahan sensasi yang dirasakan seseorang. Semula dari sensasi yang tidak terasa menjadi kesemutan atau sedikit nyeri bila anggota tubuh bergerak sedikit saja. Kesemutan bisa pula terjadi tanpa suatu stimulasi, misalnya,dalam kondisi diam terlalu lama dapat menimbulkan kesemutan. Penyebab Gangguan fungsi saraf bermacam-macam, dapat disebabkan saraf terganggu karena ada kerusakan. Ada pula karena gangguan aliran darah yang menimbulkan pemberian makanan di saraf terhambat dan menyebabkan sensasi kesemutan. Penyebab gangguan aliran darah berbeda-beda. Mungkin hanya tangan kita tertekuk lama atau tertindih sehingga menghambat aliran darah dan menjadi kesemutan
Pertanyaannya : Apa yang perlu dilakukan bila mengalami kesemutan?

Caranya cukup mudah yaitu dengan memperbaiki aliran darah di bagian tubuh yang kesemutan. Dengan cara memijat atau, dengan memberikan obat-obatan untuk mengembalikan fungsi saraf sehingga kesemutan hilang. Jadi Solusinya, memijat dan coba secara perlahan digerak-gerakkan saja bagian yang kesemutan tadi hingga hilang. Meskipun tidak menyebabkan sesuatu yang fatal, biasanya kesemutan dapat menjadi sebuah pertanda adanya gangguan dalam fungsi saraf dan aliran darah. Jadi, gejala ini berfungsi sebagai semacam alarm deteksi awal. Contohnya, seorang penderita diabetes kerap mengalami kesemutan. Hal ini karena saraf penderita diabetes mengalami gangguan. Bila seseorang mengalami kesemutan sebaiknya perlu dicari penyebabnya. Terlebih lagi bila kesemutan tersebut bertahan dalam waktu beberapa lama. Padahal, berbagai upaya perbaikan aliran darah sudah dilakukan, misalnya dengan memijat. Tapi bila ternyata masih kesemutan, ada baiknya segera berobat ke dokter. Tujuannya untuk mencari tahu pasti apa penyebabnya. Seandainya hanya disebabkan gangguan fungsi saraf, biasanya dokter memberikan obat berupa vitamin B1, B6, dan B12. Atau dengan jalan memberikan obat-obatan yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar. Namun jadilah pasien cerdas dengan membaca label obat untuk menjaga kesehatan kita dari keracunan obat. Teknik akupunktur pun dapat dilakukan untuk memperbaiki aliran darah dan memperbaiki fungsi saraf.

Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh orang yang menderita kesemutan. Bagi penderita diabetes, keluhan kesemutan tidak berdiri sendiri. Itu merupakan keluhan minor dan bukan keluhan utama dari penyakit gula (diabetes). Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan keluhan ini menjadi semacam pertanda.Tidak sedikit kasus ditemukan pasien diabetes diketahui dari gejala kesemutan semacam ini atau mengalami luka borok di kaki yang tidak kunjung sembuh dan ternyata diketahui mengalami sakit gula.



Untuk membedakan kesemutan biasa dengan kesemutan penyakit gula dapat diketahui dari adanya keluhan lain. Keluhan lainnya itu seperti ingin pipis terus, sering merasa haus, berat badan turun, padahal sudah banyak makan atau keluhan lain seperti gatal-gatal dan pandangan mata kabur. Terlebih, bila ada riwayat keluarga yang menderita gula, ada kemungkinan besar kesemutannya dikarenakan penyakit gula. Kalau demikian keluhanannya, sangat perlu untuk diperiksakan ke dokter terdekat dan akan dicek faktor penyebab kesemutan tersebut.
Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Kondisi ini juga terjadi saat tekanan itu berlanjut tepat pada saraf. Namun, kesemutan akan hilang bila tekanan sudah tidak ada lagi. Kesemutan juga bisa menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah. Ada kalanya pada mereka yang belum diketahui mengidap diabetes, kesemutan dapat menjadi gejala awal diketahuinya diabetes.
Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis.
Tumor maupun lesi vaskular yang menekan otak atau sumsum tulang juga bisa menimbulkan paresthesia. Sindrom saraf seperti sindrom saluran carpal (CTS) bisa merusak saraf perifer dan menyebabkan paresthesia diiringi rasa nyeri.
Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.
1. Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
2. Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
3. Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
4. Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.
5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.
6. Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru. Gejala lain : kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.
7. Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.
Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.
8. Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus.
Jadi, Jangan remehkan kesemutan! Semoga bermanfaat, salam sehat..
FORPENKES SEHATI....

Pemimpin di Hormati



Menjadi pemimpin yang dihormati dan berjaya di tempat kerja bukanlah sesuatu tugas yang senang? Seorang pemimpin haruslah menyiapkan diri dengan cabaran yang bakal ditempuhi kerana lain organisasi lain pula budaya dan kerenah pegawai-pegawai serta staf bawahan.

Hari ini, saya nak berkongsi tips dengan anda mengenai apa yang boleh dilakukan bagi membantu anda untuk jadi pemimpin yang disenangi oleh staf anda:-






1. Jangan takut buat silap
Kita kerap melakukan kesilapan. Jadi belajarlah dari kesilapan dari masa ke semasa. Elakkan dari mengulangi kesilapan yang sama. Anda jangan cuba menyorokkan sesuatu dengan menipu mereka. Lama kelamaan ia akan terbongkar juga.

2. Libatkan semua orang.
Jangan buat kerja seorang diri. Ia bukan sahaja memenatkan kita, tetapi orang lain juga terasa mereka diabaikan. Mereka tidak akan rasa dihargai kewujudannya .Walau apapun jawatan dan kedudukan, mereka semua ada potensi untuk memberikan idea dan pendapat yang kreatif. Jadi libatkan semua orang dalam membuat sesuatu perancangan atau projek.

3. Jadilah seorang yang fleksibel dan adaptif
Anda perlu ada kemahiran mempelajari sesuatu dengan pantas dan mengubahsuainya mengikut keperluan semasa. Bekerjasamalah dengan orang lain. Mereka mungkin dapat membantu. Tiada gunanya meninggi diri dan ego tidak bertempat.

4. Miliki visi yang berpandangan jauh.
Ini termasuklah visi untuk diri sendiri, pasukan dan organisasi anda. Pakejkan visi ini dan berkongsilah dengan orang lain dalam organisasi. Berikan penekanan terhadap visi pada setiap peluang yang anda perolehi. Adakah ia selari ataupun sebaliknya? 


5. Berilah latihan dan peningkatan diri 
Luangkan banyak masa untuk membuat kerja ini kerana ia seperti satu pelaburan jangka panjang. Kita boleh melatih mereka dengan cara seminar, bengkel, taklimat, pengalaman bersama, serta mengajaknya melakukan sesuatu yang baru

6. Sanggup ambil risiko
Anda seharusnya berani mencuba idea-idea baru yang berpotensi. Risiko sebanarnya ada dimana-mana. Yang membezakannya hanyalah adalah samada besar ataupun kecil. Menyahut cabaran bermakna anda bersedia mengambil risiko. Dan mereka yang gagal menyahut cabaran biasanya tidak akan melakukan perubahan dan tidak dipandang orang.

7. Berikan dorongan kepada orang lain untuk kreatif dan inovatif
Ini adalah kunci perubahan jika anda ingin mara lebih jauh ke hadapan. Relakan diri anda untuk dipengaruhi oleh idea-idea baru.

8. Galakkan kerja berpasukan
Jangan mengongkong dan menghalang mereka kerja bersama. Berilah autonomi dan autoriti jika mereka memerlukan sedemikian (dan jika keadaan mengizinkan). Dengan cara itu, mereka akan menjadi lebih berdikari.



9. Beri ganjaran
Berilah ganjaran kepada mereka jika mereka dapat melakukan sesuatu tugas dengan baik. Ada banyak jenis ganjaran termasuk pujian, sanjungan, bonus, kenaikan pangkat, anugerah, tambah gaji dan sebagainya. Apa yang penting gunakan kuasa GANJARAN. Ini adalah satu bentuk motivasi yang amat berkesan.


Bagi.Qw pemimpin tuh harus punya SIKONTOL PANJANG (Situasi, Kondisi, Toleransi, serta pandangan dan jangkauan)....

PHBS

 

PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

1. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/).

2. Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
a. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2x/hari, dan lain-lain.
b. Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain.
c. Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain.
(http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/)

3. Pengembangan PHBS
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu :
a. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (community organisation) atau pembangunan masyarakat (community development). Untuk itu sejumlah individu yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari dermawan). Disinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi kesehatan dan PHBS dengan program kesehatan yang didukungnya. Hal-hal yang akan diberikan kepada masyarakat oleh program kesehatan sebagai bantuan,hendaknya disampaikan pada fase ini, bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

b. Binasuasana
Binasuasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada (keluarga di rumah, orangorang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. Terdapat tiga pendekatan dalam Bina Suasana, yaitu :
1) Pendekatan Individu
2) Pendekatan Kelompok
3) Pendekatan Masyarakat Umum

c. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain-lain yang umumnya dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan, yaitu:
  1. Mengetahui atau menyadari adanya masalah,
  2. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah,
  3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah,
  4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, dan
  5. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan.



Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat, dan tepat. Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dengan matang, yaitu :

1) Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi
2) Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah
3) Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah
4) Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based
5) Dikemas secara menarik dan jelas
6) Sesuai dengan waktu yang tersedia

Contoh Perhitungan PHBS Rumah Tangga



Contoh Perhitungan PHBS Rumah Tangga
(Kebijakan/kesepakatan  dari program Promkes dan Pemb. Masyarakat Dinkes Sul-Sel
Saat Pertemuan Koordinasi Pengelola Program Promkes Se Sul-Sel)


A.   Pengertian
1.   Contoh perhitungan PHBS Rumah Tangga, dimaksudkan agar menjadi acuan keseragaman perhitungan PHBS Rumah Tangga disemua kecamatan/puskesmas di Sulawesi Selatan.

2.   Survey PHBS Rumah Tangga artinya survey berdasarkan Rumah Tangga (RT), bukan Kepala Keluarga (KK). Bila dalam satu Rumah Tangga terdapat lebih dari satu KK, maka yang diwawancarai adalah KK yang tertua. KK yang lainnya menjadi anggota KK dalam RT itu.
3.   Setiap survey minimal menyurvei 210 RT ( “C” Survey) baru dapat mewakili dari kondisi masyarakat di Desa/Kelurahan tersebut. Dalam kondisi tertentu, 210 RT yang disurvey dapat mewakili satu kecamatan apabila samplingnya diacak dengan benar dan setiap Desa/Kelurahan ada keterwakilan yang disurvey. Survey yang paling baik adalah seluruh Rumah Tangga di survey.
4.   Disebut Rumah Tangga ber-PHBS apabila semua dari 10 indikator PHBS Rumah Tangga dinyatakan “Ya”.
Dengan mempertimbangkan “model” terhadap Kepala Keluarga-nya. Misalnya indikator kesepuluh (tidak merokok di dalam rumah), Bila Kepala Keluarga telah sadar akan bahaya merokok di dalam rumah dan mempraktekkannya (tidak merokok di dalam rumah), berarti indikator kesepuluh pada RT tersebut dinyatakan “Ya”. Walaupun masih ada anggota keluarga lainnya yang belum sadar. Tugas pengelola program  tetap melaksanakan penyuluhan terhadap bahaya rokok terhadap RT tersebut.
Prinsip Model ini dapat diberlakukan terhadap indikator makan sayur dan buah, Cuci Tangan sebelum makan dan setelah BAB, Aktifitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.

B.   Perhitungan Prosentase
Perhitungan prosentase terbagi atas 2 bagian :
1.   Prosentase terhadap Rumah Tangga ber-PHBS
2.   Prosentase terhadap setiap indikator.






Sebagai Contoh perhitungan, Rumah Tangga yang disurvey sebanyak 210 RT. (KK yang tertua dalam 1 RT). Observasi Survey dihitung pada hari dilaksanakan survey dan berhitung mundur satu tahun ke belakang. Miasalnya surveyer melaksanakan survey pada tanggal 1 Mei 2011, maka observasi adalah tanggal 1 Mei 2010 – 1 Mei 2011.

PERTANYAAN (Hitung Persen Masing-Masing Indikator)
1.  Berapa  Persen Persalinan ditolong oleh Nakes
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumlah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang bersalin 1 tahun terakhir adalah 40 RT. 30 RT yang melahirkan di Tenaga Kesehatan:

2.  Berapa  Persen Bayi Diberi ASI Eksklusif
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mempunyai bayi kurang dari 1 tahun adalah 50 RT. 15 RT yang bayinya diberi ASI Eksklusif.

Catatan : bila menemukan bayi kurang dari 6 bulan pada saat disurvey, pertanyaannya adalah apakah selama ini masih ASI Eksklusif?, bila jawaban “Ya” dan berjanji akan meneruskan sampai umur 6 bulan, maka dinyatakan “Ya”.


3.  Berapa  Persen Menimbang Balita setiap Bulan
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mempunyai Balita adalah 150 RT. 50 RT yang Balitanya ditimbang setiap bulan :

Catatan : “kesepakatan” bila suatu saat penimbangan di posyandu tidak hadir karena alasan sibuk, tetapi bulan berikutnya datang (sadar akan pentingnya penimbangan balita) maka dinyatakan “Ya”.

4.  Berapa  Persen RT Menggunakan Air Bersih
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang menggunakan air bersih (tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau) adalah 170 RT. Berarti 40 RT yang tidak menggunakan air bersih :




Catatan : “kesepakatan” Walaupun bukan air PAM tetapi airnya tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau, maka dinyatakan “Ya”.


5.  Berapa  Persen Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Pakai Sabun
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun adalah 160 RT. Berarti 50 RT yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun,:

Catatan : “kesepakatan” pertanyaannya apakah pada saat mau makan dan setelah buang air besar melakukan cuci tangan pakai sabun?, bila mengatakan ya, maka dinyatakan “Ya”. (perlu diamati)

6.   Berapa  Persen Menggunakan Jamban Sehat
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun adalah 145 RT. Berarti 65 RT yang tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun.

Catatan : Jamban Sehat adalah jamban dengan menggunakan Leher Angsa. Jamban Cemplung tidak termasuk jamban sehat. Bedakan memiliki dengan menggunakan. Menggunakan berarti belum tentu memiliki. Bila BAB di MCK atau numpang di WC tetangga berarti dinyatakan “Ya”.

7.   Berapa  Persen RT Memberantas Jentik Nyamuk
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang memberantas jentik nyamuk setiap minggu adalah 147 RT. Berarti 63 RT yang tidak memberantas jentik nyamuk setiap minggu.

Catatan : Bebas Jentik dapat berhasil bila melakukan pemberantasan jentik nyamuk minimal satu kali satu minggu. Sebaiknya indikator ini dilaksanakan dengan melihat langsung di bak-bak penampungan air.






8.   Berapa  Persen RT Makan Sayur dan Buah Setiap Hari
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang makan sayur dan buah setiap hari adalah 146 RT. Berarti 64 RT yang tidak makan sayur dan buah setiap hari.
Catatan : “Kesepakatan” makan sayur dan buah setiap hari adalah suatu perilaku yang cukup sulit, bila anggota RT sadar dan  membiasakan diri makan sayur dan buah serta tahu betul akan manfaat sayur dan buah, maka RT ini dinyatakan “Ya”.

9.   Berapa  Persen RT Makan Sayur dan Buah Setiap Hari
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah RT yang melakukan aktifitas fisik setiap hari adalah 147 RT. Berarti 63 RT yang tidak makan sayur dan buah setiap hari, maka tabel dan perhitungannya sebagai berikut :

Catatan : Pengertian dari aktifitas fisik setiap hari adalah  melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktifitas fisik dapat berupa berjalan kaki, berkebun, kerja taman, mencuci pakaian, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa belanjaan. Aktifitas fisik juga dapat berupa olah raga yaitu : push-up, lari ringan, bermain bola, futsal, tennis, berenang, senam, yoga dan lain-lain.

10.        Berapa  Persen RT Tidak Merokok di dalam Rumah
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebayak 210 RT. Jumlah RT yang tidak merokok di dalam rumah adalah 140 RT. Berarti 70 RT yang masih merokok di dalam rumah.

atatan : Masalah bahaya rokok sudah banyak diketahui oleh masyarakat namun perilaku merokok di masyarakat Sulawesi Selatan masih sulit dihilangkan. Oleh karena itu salah satu upaya agar masyarakat terutama anggota keluarga yang tidak merokok terhindar dari dampak asap rokok adalah menganjurkan bagi perokok tidak merokok di dalam rumah.


11.               Berapa  Persen RT SEHAT ???

Kerangka acuan kegiatan DINKES BONE

KERANGKA  ACUAN  KEGIATAN
ORIENTASI BAGI PENGELOLA KEUANGAN BOK DI PUSKESMAS
TANGGAL  24 S/D 25  MARET  2012
I.  Latar Belakang
A. Dasar Hukum
1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Pemerintah
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsensentrasi dan Tugas Pembantuan
6.
Permenkeu Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN;
7.
Permenkeu Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/ Satuan Kerja;
8.
Permenkeu Nomor 58/PMK.05/2007 tentang Pembentukan Rekening Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
9.
Permenkeu Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
10.
Permenkeu Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
11.
Permenkeu Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tatacara Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja;
12.
Permenkeu Nomor 170/PMK.05/2010 tentang penyelesaian tagihan atas beban APBN pada satuan kerja.
13.
Perdirjen Nomor Per-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban APBN;
14.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER-47/PB/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja.
15.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 11/PB/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.

B. Gambaran Umum

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1, memberikan jaminan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh karenanya dalam rangka mewujudkan amanat tersebut, Pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan inovatif, pengadaan sarana dan prasarana penunjang termasuk tersedianya biaya operasional. Dukungan pemerintah dalam bentuk dana seperti Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi Puskesmas sebagai kegiatan inovatif di samping kegiatan lainnya seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal).
Penyaluran dana BOK merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah dalam pembangunan kesehatan bagi seluruh masyarakat khususnya dalam meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif guna tercapainya target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs Bidang Kesehatan tahun 2015.
Ruang lingkup BOK tahun 2012 mengalami perluasan dengan adanya penambahan lingkup kegiatan untuk upaya kesehatan lain yang sesuai dengan risiko maupun masalah kesehatan utama di Kabupaten/Kota dan Puskesmas, termasuk untuk upaya promotif dan preventif dalam kesehatan haji, kesehatan indera, kesehatan usia lanjut, kesehatan jiwa, kesehatan kerja, kesehatan olahraga, kesehatan tradisional dan lain lain.
Orientasi Bagi Pengelola Keuangan BOK di Puskesmas merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan guna mengatasi berbagai kendala yang timbul dalam pelaksanaan BOK tahun 2012, demi tercapainya target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs Bidang Kesehatan tahun 2015.
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembinaan Manajemen BOK Puskesmas Tahun Anggaran 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Merumuskan persepsi yang sama antara Pengelola BOK Kabupaten dengan pengelola Keuangan BOK di Puskesmas dalam memahami Juknis BOK tahun 2012.
b. Memberikan informasi tentang Mekanisme Pencairan dan Pengeluaran dana BOK, Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan, Teknik Pembukuan dan Sistem Pelaporan dana BOK.
3. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu :
Hari / Tanggal         :    Sabtu  s/d  Minggu  /  24  s/d  25  Maret  2012
Waktu                     :    Jadwal terlampir
Tempat                   :    Aula Wisma Tirta Kencana
                                    Jl. Kajaoladiddong  No.         Watampone
4. Peserta
a. Kriteria Peserta
Peserta pertemuan dalam rangka Orientasi Bagi Pengelola BOK di Puskesmas TA. 2012 adalah Pengelola Keuangan BOK Puskesmas dari 36 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bone.
b. Jumlah Peserta
Jumlah peserta sebanyak 36 orang dengan perincian seperti terlampir.
5. Pemateri
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
2. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
3. Kabid Kasmas-Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
4. Kasi Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
5. Pengelola BOK Prov. Sul-Sel
6. Metode
Cerama, Tanya jawab, diskusi.
7. Jadwal Kegiatan (terlampir)
8. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan pertemuan dalam rangka Orientasi Bagi Pengelola BOK di Puskesmas TA. 2012 dibiayai oleh DIPA TP BOK 2012 SATKER DINKES KAB. BONE.
9. Out Put
Penilaian keberhasilan kegiatan ditinjau dari beberapa aspek penilaian, diantaranya :
1.  Kehadiran jumlah peserta diharpkan hadir semua yaitu 36 orang.
2. Adanya persepsi yang sama antara Pengelola BOK Kabupaten (Dinas Kesehatan) dengan pengelola BOK di Puskesmas dalam memahami Juknis BOK tahun 2012.
3. Semua peserta memahami tentang Mekanisme Pencairan dan Pengeluaran dana BOK,  Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan, Teknik Pembukuan dan Sistem Pelaporan dana BOK.
10. Penutup
Demikian Kerangka Acuan ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan Orientasi Bagi Pengelola BOK di Puskesmas TA. 2012.


                                                                                                 Watampone, 24  Maret  2012
Mengetahui;
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bone

Ddr.H.A.ALIMUDDIN, Sp.PD
NIP.  19590907 198802 1 004

Penyusun,
Panitia






ALIMUNG, SKM, M.Kes.
NIP. 19641016 198603 1 015



JADWAL KEGIATAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERTEMUAN
PEMBINAAN DAN PENGGERAKAN MANAJEMEN BOK TA. 2012
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONE
TANGGAL  14  PEBRUARI  2012

No.
Waktu
Jenis Kegiatan
Ket.
1.
Jam  08.00  -  08.30  wita
Administrasi Peserta
Panitia
2.
Jam  08.30  -  09.30  wita
Pembukaan
Ka. Dinkes Kab. Bone
3.
Jam  09.30  -  09.45  wita
Istirahat
Panitia
4.
Jam  09.45  -  10.30  wita
Kebijakan  &  Ruang Lingkup Kegiatan
Dr.H.A. Alimuddin, Sp.PD
5.
Jam  10.30  -  11.15  wita
Pengelolaan BOK
Drs. A. Mappangara, MM.
6.
Jam  11.15  -  12.00  wita
Tanya Jawab
Narasumber
7.
Jam  12.00  -  13.00  wita
Ishoma
Panitia
8.
Jam  13.00  -  13.45  wita
Indikator Kinerja, Pencataan & Pelaporan
Dr. Eko Nugroho, S.Ked
9.
Jam  13.45  -  14.30  wita
SPJ BOK
H.Muh.Akib, S.Sos, M.Kes
10.
Jam  14.30  -  14.45  wita
Istirahat
Panitia
11.
Jam  14.45  -  15.30  wita
Tanya Jawab
Narasumber
12.
Jam  15.30  -  16.00  wita
Penutup
Sekretaris Dinkes Bone

                                                                                   
       Panitia
           


Dr. EKO NUGROHO, S.Ked.
NIP. 19750819 200502 1 001