Selasa, 01 Mei 2012

Seputar Kondom


  • LAKI-LAKI
Rasanya semua orang sudah tahu alat kontrasepsi bernama kondom. Selain untuk mencegah kehamilan, sekarang fungsi kondom meningkat untuk mencegah penularan penyakit kelamin atau penyakit HIV/AIDS. Tapi, tahukah Anda bagaimana awal mula ditemukannya kondom?

Masih belum jelas dari mana kata "kondom" berasal. Ada yang menduga kata itu berasal dari sebuah kota bernama Condom yang terletak di provinsi Gascony, sebelah barat daya Perancis. Pria-pria dari kota Condom ini terkenal dengan sifatnya yang menyukai seks, kurang sabar, dan gampang marah, kurang lebih seperti karakter tokoh Cyrano de Bergerac dalam drama karya sutradara Edmond Rostrands.

Pendapat lain mengatakan kata kondom diambil dari nama Dr.Condom, seorang dokter asal Inggris yang bergelar Pangeran. Pada pertengahan tahun 1600, ia yang mula-mula mengenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin.

Menurut Charles Panati, dalam bukunya Sexy Origins and Intimate Things, sarung untuk melindungi penis telah dipakai sejak berabad silam. Sejarah menunjukkan orang-orang Roma, mungkin juga Mesir, menggunakan kulit tipis dari kandung kemih dan usus binatang sebagai "sarung".
Kondom primitif itu dipakai bukan untuk mencegah kehamilan tapi menghindari penyakit kelamin. Untuk menekan kelahiran, sejak dulu pria selalu mengandalkan kaum perempuan untuk memilih bentuk kontrasepsi.

Adalah Gabriello Fallopia, dokter dari Italia yang hidup di abad ke-17 yang pertama kali menjelaskan dua tabung pipih yang membawa sel telur dari ovarium ke uterus. Ia dikenal sebagai "bapak kondom" karena pada pertengahan tahun 1500 ia membuat sarung linen yang berukuran pas (fit) di bagian penis dan melindungi permukaan kulit. Penemuannya ini diuji coba pada 1000 pria dan sukses.

Kondom di abad 17 berbentuk tebal dan dibuat dari usus binatang, selaput ikan atau bahan linen yang licin. Namun karena kondom dipandang mengurangi kenikmatan seksual dan tidak selalu manjur mencegah penularan penyakit (akibat penggunaan berulang kali tanpa dicuci), kondom pun menjadi tidak populer dan jadi bahan diolok-olok. Seorang bangsawan Perancis bahkan menyebut kondom sebagai "tameng melawan cinta, sarung pelindung dari penyakit".

Meski begitu, kondom tetap dipakai karena pada masa itu banyak pria yang khawatir tertular penyakit kelamin. A Classical Dictionary of the Vulgar Tongue yang terbit di London tahun 1785 menyebut kondom sebagai "usus kambing kering yang dipakai pria dalam hubungan seks untuk mencegah penularan penyakit".

Bentuk kondom pun makin lama semakin disesuaikan agar tujuan "aman dan nyaman" tercapai. Setelah era usus kambing, beberapa bahan pun dicoba untuk membuat kondom:

- Kondom karet
Sarung yang dibuat dari karet tervulkanisir muncul di tahun 1870. Masyarakat kemudian hanya menyebut sarung tersebut "karet". Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.

- Kondom latex
Jauh lebih tipis, steril, dan hanya sekali pakai, kondom generasi terbaru ini mulai diperkenalkan tahun 1930-an. Beberapa kondom pun didesain dalam bentuk lonjong dan efek menggelitik untuk kepuasan wanita. Kondom ini pun sudah memiliki tudung untuk menampung sperma sehingga lebih nyaman bagi pria dan aman untuk wanita.

- Kondom polyuretan
Ini merupakan versi terakhir dari kondom. Bahannya lebih tipis dari latex, lebih kedap dan anti bocor, serta memiliki pelumas. Kondom baru ini dianggap ideal untuk pria dan aman untuk wanita yang alergi terhadap latex. Kondom merupakan alat penghambat atau dinding pencegah terjadinya pertukaran cairan yang berasal dari dalam tubuh. Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama. Jika anda suka berganti-ganti pasangan atau terlibat hunungan seks dengan lebih dari satu pasangan, kondom adalah alat perlindungan yang baik. Dengan penggunaan kondom berarti 10000 kali lebih terlindung daripada tidak menggunakannya. Pastikan bahwa kondom tersebut berkualitas baik, berstandar mutu internasional dan perhatikan pula tanggal kadaluwarsa kondom saat hendak menggunakannya.

Apa yang perlu diperhatikan tentang penggunaan kondom ? Jangan menggunakan kondom bila kemasan rusak, warnanya pudar, kering atau lengket dan bila anda meragukan kualitasnya. Jangan menyimpan kondom di dalam dompet atau saku belakang celana anda, karena kondom bisa rusak. Jaga kondom agar tidak terkena sinar matahari langsung, simpanlah di tempat yang sejuk dan kering. Dan yang terpenting, jangan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak seperti body lotion, vaseline atau baby oil karena dapat menyebabkan kondom rusak atau robek. Pakailah pelumas yang berbahan dasar air.
 
Meski terlihat mudah dan sepele, ternyata tidak semua pria dan wanita selalu dapat memakai kondom dengan benar saat berhubungan intim. Padahal, jika digunakan dengan benar, kondom dapat mencegah kemungkinan kehamilan sampai 98 persen dan mencegah penyakit menular seksual.

Para peneliti dari Indiana University Amerika Serikat belum lama ini melakukan kajian terhadap  50 studi tentang penggunaan kondom dalam kurun waktu 16 tahun terakhir. Hasil riset tersebut menemukan sejumlah daftar kesalahan yang sering dilakukan pasangan saat menggunakan kondom. Berikut ini adalah 15 daftar kesalahan penggunaan kondom seperti dilansir MensHealth:

1. Telat pakai kondom

Penelitian menunjukkan bahwa antara 17 hingga 51,1 persen pria baru memakai karet kondom setelah melakukan hubungan seks. Hal ini tentu akan mengurangi efektivitas fungsi kondom terutama dalam mencegah penularan penyakit seksual.

2. Melepas kondom saat masih berhubungan seks
Hasil temuan memperlihatkan, antara 13,6 hingga 44,7 persen dari relawan yang terlibat dalam peneltian mengaku melepas kondom sebelum selesai melakukan hubungan intim.

3. Membuka sepenuhnya gulungan kondom sebelum dipakai
Fakta penelitian menunjukkan, ada sekitar 2,1 - 25,3 persen peserta penelitian yang mengaku sudah lebih dulu membuka gulungan kondom sepenuhnya sebelum melakukan hubungan seks.4. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom

Laporan menunjukkan, ada sekitar 24,3-45,7 persen pria lupa untuk menyisakan ruang di ujung kondom sebagai tempat untuk cairan sperma.

5. Tidak mengeluarkan udara dari dalam kondom

Hasil survei juga menemukan bahwa sebanyak 48,1 persen perempuan dan 41,6 persen pria tidak menekan atau mengeluarkan udara yang ada di dalam ujung kondom sebelum digunakan.

6. Kondom terbalik

Antara 4 dan 30,4 persen dari peserta studi dilaporkan salah dalam mengenakan kondom, tetapi kemudian mereka membaliknya lagi dan tetap melanjutkan pemakaian kondom tersebut.

7. Gagal membuka gulungan kondom dengan sempurna
Ketika peneliti melacak lagi hubungan seks terakhir yang dilakukan peserta studi, diketahui ada  sekitar 11,2 persen perempuan dan 8,8 persen pria mulai melakukan hubungan seksual sebelum gulungan kondom terpakai sempurna.

8. Terkena benda tajam


Diketahui ada sekitar 2,1 sampai 11,2 persen pria telah membuka bungkus kondom menggunakan benda tajam. Permasalahannya adalah apabila benda yang Anda gunakan cukup tajam untuk merobek bungkus kondom, maka ada kemungkinan kondom akan ikut tersobek.

9. Tidak jeli melihat kerusakan kondom
Saat membuka kondom dari kemasannya, 82,7 persen perempuan dan 74,5 persen pria melaporkan bahwa mereka gagal untuk memeriksa kerusakan kondom sebelum digunakan. Apa yang harus dilakukan? Pastikan bungkus kondom tidak dalam kondisi robek dan lihat tanggal kedaluwarsa.

10 Tak menggunakan pelumas
Antara 16 persen dan 25,8 persen orang melaporkan telah menggunakan kondom tanpa pelumas. Mengapa ini bisa menjadi masalah? Karena, jika Anda berhubungan seks untuk jangka waktu lama, kondom tersebut lebih mungkin untuk robek jika tidak memakai pelumas.

11. Komplikasi pelumas
Sekitar 3,2 persen wanita dan 4,7 persen pria dilaporkan menggunakan pelumas berbahan dasar minyak dengan kondom lateks. Pelumas dengan bahan dasar tersebut justru akan melemahkan lateks, yang dapat membuat kondom rentan terhadap kerusakan.

12. Salah menarik kondom

Hampir 31 persen pria dan 27 persen wanita melaporkan bahwa pasca melakukan hubungan seks, mereka gagal untuk menarik kondom setelah ejakulasi.

13. Menggunakan kondom secara berulang
Riset menemukan, antara 1,4 hingga 3,3 persen orang menggunakan kondom bekas pakai. Kondom yang sama digunakan setidaknya dua kali selama melakukan hubungan seksual.

14 Salah penyimpanan


Temuan menunjukkan, antara 3,3 hingga 19,1 persen peserta yang terlibat dalam studi menyimpan kondom di tempat yang tidak sesuai sebagaimana yang tertera pada kemasan. Hindari untuk menyimpan kondom di dompet dan jangan simpan di tempat yang terkena sinar matahari.

15. Tidak memakai kondom sama sekali


Kesalahan yang terakhir ini sebenarnya bukan bagian dari penelitian. Tetapi, tidak ada salahnya untuk ditambahkan dalam daftar. Menurut survei terbaru dari National Survey of Sexual Health and Behavior di Amerika Serikat, hanya 45 persen pria usia 18-24 tahun yang menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan. Bahkan, survei juga menemukan hanya 29,3 persen pria berusia 25-34 tahun yang memakai kondom dan hanya 21,3 persen pria usia 35-44 tahun yang menggunakan kondom.
Di bawah ini, adalah cara pemakaian kondom pria.
  • Tahap 1
Gambar cara pakai kondom pria 1Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.
  • Tahap 2
Gambar cara pakai kondom pria 2Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
  • Tahap 3
Gambar cara pakai kondom pria 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke dalam kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
  • Tahap 4
Gambar cara pakai kondom pria 4
Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
  • Tahap 5
Gambar cara pakai kondom pria 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom dari pasangan Anda.
  • Tahap 6
Gambar cara pakai kondom pria 6
Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.



  • PEREMPUAN
Kondom wanita anti-perkosaan adalah penemuan Sonette Ehlers, seorang wanita dari Afrika Selatan untuk mencegah tindak permerkosaan terhadap wanita. Pemerkosaan dicegah dengan cara menjepit penis penyerang, melukai dan membuatnya tidak berdaya.
Alat ini berbentuk kantong dari latex yang diberi duri-duri logam mikroskopis yang mengarah ke dalam, dan dipakai di dalam vagina seorang wanita seperti layaknya sebuah tampon. Bila seorang pemerkosa berusaha memperkosa wanita pemakai, penis pemerkosa akan terluka oleh duri mikroskopis di dalam kondom tadi dan menyebabkan rasa sakit. Ini dianggap akan menyebabkan sang pemerkosa mengurungkan niatnya untuk memerkosa dan memberikan waktu yang memadai buat korban untuk melarikan diri.
Setelah itu, kondom akan tetap melekat pada tubuh si penyerang dan hanya dapat dilepaskan dengan operasi kecil.
Selain fungsi khusus di atas, kondom wanita ini juga akan berfungsi seperti kondom wanita biasa, mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular.
Kondom ini diperkenalkan pada tanggal 31 Agustus 2005 di Afrika Selatan, di mana banyak kasus perkosaan terjadi. Produksi akan mulai tahun berikutnya bila kritik dapat diredam. Sang penemu berharap produk ini akan dipasarkan pada akhir 2006 dengan nama dagang Rapex.

Kondom wanita kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh perempuan, berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan wanita. Kondom wanita berfungsi untuk mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyakit menular seksual. Kondom wanita memiliki dua ujung di mana ujung yang satu yang dimasukkan ke arah rahim tertutup dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke arah luar terbuka.
Cara kerja kondom wanita sama dengan cara kondom lelaki, yaitu mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan maupun efek samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom lelaki. Tingkat efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar.
Adapun cara pemakaian kondom wanita, adalah sebagai berikut:
  • Tahap 1
Gambar kondom wanita 1
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
  • Tahap 2
Gambar kondom wanita 2
Sebelum hubungan seksual, perhatikan kondom wanita. Kondom wanita punya ring yang lebar (outer ring) untuk bagian luar dan ring yang kecil (inner ring) untuk bagian dalam.
  • Tahap 3
Gambar kondom wanita 3
Pegang inner ring kondom, lalu tekan dengan ibu jari pada sisi ring, dan dengan jari lain pada sisi yang berseberangan, kemudian tekan sehingga sisi ring yang berseberangan akan bersentuhan dan bentuk inner ring menjadi lonjong.
  • Tahap 4
Gambar kondom wanita 4
Atur posisi yang nyaman. Posisi dapat dilakukan secara berdiri satu kaki di atas kursi, jongkok maupun berbaring.
  • Tahap 5
Gambar kondom wanita 5
Gambar kondom wanita 6
Gambar kondom wanita 7
Masukkan inner ring ke dalam vagina dengan hati-hati. Sewaktu kondom masuk ke dalam vagina, gunakan jari telujuk untuk menekan inner ring lebih jauh ke dalam vagina. Pastikan kondom jangan sampai berputar, dan outer ring (ring yang besar) tetap berada di luar.
  • Tahap 6
Gambar kondom wanita 8
Berikan sedikit minyak pelicin pada penis atau bagian dalam kondom. Bantu penis masuk ke dalam kondom.
  • Tahap 7
Gambar kondom wanita 9
Gambar kondom wanita 10
Pasca coitus, keluarkan kondom secara hati-hati dengan memutar bagian outer ring untuk menjaga air mani yang tertampung di dalam kondom tidak tumpah. Keluarkan kondom secara hati-hati. Buang kondom bekas pakai ke tempat yang aman (tempat sampah). Jangan buang di toilet.


 SALAM SEHAT
FORPENKES SEHATI,,,..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar